Pengantar Diktat Hukum

Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh,

Ma'af untuk konten atau materi yang ada memang tidak semuanya merupakan postingan/tulisan saya sendiri, namun demikian hal tersebut saya maksudkan memang untuk memenuhi subyektifitas tematik.

dan saya memohon ma'af apabila memang ada sebagian dari posting atau tulisan yang tidak atau belum diterbitkan dengan ijin penulis aseli, akantetapi posting/tulisan tersebut tetap saya tampilkan secara aseli beserta penulis, dan bila memang ada yang belum/tidak terdapat nama dan sumber aseli maka sekali lagi saya mohon ma'af atas kealpaan saya hingga lupa dari blog atau/situs mana saya memperolehnya pada saat mengkopi.

sekali lagi harap maklum dan saya akan terima komentar serta kritik melalui media penghubung yang telah saya sediakan.

dikarenakan blog/site ini hanyalah sekedar sarana berbagi materi, teori dan doktrin dalam bidang hukum semata, namun saya usahakan bahwa posting berdasarkan kajian saya pribadi akan saya sampaikan kemudian - dan memang saat ini belum semuanya dapat saya upload dikarenakan sesuatu kepentingan profesional.

blog dari blogger yang punya profesi sebagai praktisi hukum, sekedar share tentang ilmu dan keilmuan hukum secara teori dan praksis serta pengetahuan umum.

terimakasih,

wasalam.


Agung Pramono

Pengacara Pelit

Di sebuah kantor negara yang bergerak dalam meminta dana pembangunan sedang melakukan penyelidikan dan mendapati bahwa seorang pengacara yang sukses dan kayak di kota itu tidak pernah menyumbang uang pembangunan kota dan akhirnya di panggil lah sang pengacara itu.

Pejabat: "Selamat siang pak pengacara."

Pengacara: "Selamat siang, ada apa bapak memanggil saya kesini?"

Pejabat: "Ini, saya telah mengetahui bahwa hanya bapak yang ngak pernah menyumbang untuk kota ini. Bapak kan seorang yang sukses, sekiranya bapak bisa menyumbang untuk kemajuan kota ini."

Pengacara: "Wah, apa bapak tau kalo ibu saya sedang sekarat dan butuh banyak uang untuk mengobatinya?"

Pejabat: "Wah, kalo ituu..saya ngak tau pak."

Pengacara: "Apa bapak tau juga kalo saudara saya itu veteran perang yang buntung dan buta dan butuh biaya perawatan?"

Pejabat: "Kalau begitu, saya mau meminta maaf" (sebelum pejabat selesai meminta maaf, sang pengacara memotong dan menambahkan)

Pengacara: "Apa bapak juga tau kalau suami kakak saya sudah meninggal dan meninggal kan istri dan 3 anak nya tanpa warisan?"

Pejabat: (sekali lagi sang pejabat mencoba untuk meminta maaf).

Pengacara: "Jadi,...singkat kata... Mereka aja ngak saya kasih uang, apa lagi anda..."

0 komentar :

Posting Komentar

komen atau kritik dipersilakan selama nggak nyangkut SARA atau hal sensitif lain.
karena saya sendiri nggak punya ilmu-nalar-logika yang mumpuni buat njaga agar nggak keluar jalur.

It's just Me

Foto Saya
Agung Pramono
lelaki, suami, ayah, teman
Lihat profil lengkapku

Mapping

My Books